Learning Management System
Menurut Barrit dan Alderman (2004,p233) learning management system merupakan alat atau sistem yang digunakan untuk autentifikasi, registrasi, dan akses untuk pembelajaran. Sebagianbesar berisi katalog atau Jist materi yang tersedia dan metode bagi pembelajar untuk mendapatkan materi tersebut Tujuandari learning management system ini adalah,untuk mengotomatisasi tugas-tugas administrasi seperti membuat materi, registrasi, sampai menyediakan laporanuntuk manajer. Sedangkan menurut Effendidan Zhuang (2001,pp85-90), learning management system adalah sistem yang membantu administrasi dan berfungsi sebagai platform e- learning·content. Dimana fungsi dasar LMS yaitu :
Katalog
LMS yang harus dapat menunjukkan materi pelatihanyang dimiliki. Materi- materi dapat berupa pelajarane- learning, artikel ,tesis, hasil diskusi, dan lain sebagainya. Katalog yang baik pun harus dapat membedakan materi berdasarkan jenis materi, departemen yang memerlukan, maupunkurikulum. Katalog yang baik harus dapat menampilkaninformasi tentang suatu pelajaran dengan Jengkap, meliputi judul, tujuan, cakupan atau outline, durasi, target pelajar, tanggal tersedia,materi pendahuluan, tes yang harus diikuti.
Registrasi dan Persetujuan
Fungsi ini memungkinkan seorang caJon peserta pelatihanmendaftarkan diri secara online, baik untuk pelajaran onlinemaupun di kelas. Informasi yang tersedia di katalog harus ada saat calon pesertapelatihan ingin mendaftarkan diri. Calon peserta pelatihan harus dapat memilih, hila ada pilihan waktu, tempat,dan biaya.LMS yang baik dapat pula menyimpan data pendaftaran dan persetujuan untuk membantu departemen pelatihan dalam memonitor kegiatane-learning di kemudian hari.
Menjalankan dan Memonitor e-learning
LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik. Apabila komputer pelajar tidak memiliki konfigurasi yang sesuai, maka LMS harus mengesannya dan memberikan peringatan kepada pelajar. Setelah materi pelajaran e-learning dijalankan, LMS harus mempunyai kemampuan merekamkegiatan agar dapat dibuat laporannya. LMS harus dapat merekam tentang berapa lama peserta pelatihan mengakses materi pelatihan atau pelajaran, berapa kali, tanggal danjamnya.
Evaluasi
LMS yang baik pun harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang dapat mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Evaluasi harus dapat mengukur seberapa jauh peserta pelatihan menyerap materi.
Komunikasi
LMS berguna pula sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihandan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada para pelajar tertentu. Pengumuman dapat dari pengajar atau administrator pelatihan. Komunikasi disini dapat berarti pengajar memberikan materi bacaan tambahan kepada peserta pelatihan melaluisistem.
Laporan
Melalui LMS, para administrator pelatihan dapat memperoleh laporan berisi data pelatihan. Atasan dan manajemen harus dapat mengakses sistem dan mencetak laporan secara langsung, tanpameminta bantuan administrator.
Rencana pelatihan
Seorang manajer dapl\t membuat rencana pelatihan untuk beberapa karywan mengenai analisa kebutuhan training. Jadi, berdasarkan rencana pelatihan, LMS secara otomatis merekomendasikan programpelatihan yang sesuai dan mengatur jadwalnya.Jadi karyawan dapat melihat pelatihan yang dia butuhkan melalui LMS, kapandia bisa mengikuti dan harus menyelesaikan.
Integrasi
Dalam satu organisasi, ada beberapa sistem komputer. Misalnya, bagian SDM memiliki sistem personalia dan bagian keuangan memiliki sistem akuntansi. LMS yang baik dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem- sistem yang ada.
Learning Content Management System
Menurut Barrit dan Alderman (2004, p233) learning content management system merupakan alat atau sistem yang digunakan untuk menyimpan items secara langsung, seperti manajemen materi, atau berisi link dimana item tersebut disimpan. Biasanya digunakan bersama LMS sehingga sistem tersebut menelusuri siapa yang menggunakan materi dan sistem lainnyamemuat materi itu sendiri (LCMS).Fitur- fitur administrasi memungkinkan author atau pemilik materi menyampaikan materi mereka secara lengkap kepada sistem sehingga dapat diaksesoleh LMS.
Menurut Effendi dan Zhuang (2001,p91), learning content management system adalah sistem yang fungsi utamanya menyusun dan mengatur materi atau content e learning. Jadi dalam LCMS, seorangpengembang materi e- learning dapat menciptakan storyboard, menggabungkan materi e- learning di dalam LCMS. Bagian materi e learning yang digabung- gabungkan tersebut biasa dmamakan learning object atau reusable learning object. LCMS berfungsi pula mengurus adnilin81!Iasi pelatihan, sama seperti LMS. Walaupun banyak yang berpendapat bahwa LCMS adalah langkah selanjutnya dari LMS, akan tetapi LCMS dan LMS memiliki perbedaan. Dalam hal ini, LMS lebih berfokus kepada proses pembelajaran, sedangkan LCMS lebih terfokus dalam pembuatan materi atau content.
Materi
Materi atau content yang tersedia dalam LMS merupakan hasil analisis dari kebutuhan materi . pelatihan, dimana analisis kebutuhan materi menggunakan metode ADDIE. Metolie ADDIE terdiri atas tahap analyze, design, develop, implement, dan evaluate (Effendi dan Zhuang,2004, p93). Pada tahap analisa,instructional designer menganalisa kebutuhan karyawanakan materi. Pada tahap desain,instructional designer membuat tujuan pelatihanspesiflk, merancang programpelatihan, serta mendesain isi pelajarart. Kemudian developer membuat desainmenjadi paket pelajaran e- learning pada tahap pengembangan. Pada tahap penerapan, paket pelajaran disampaikan kepada anggota organisasi, kemudian pada tahap evahiasi akan dilakukan pengukuran efektivitas pelajaran.
Learning
Menurut Rosenberg (2006, p4) pembelajaran adalah proses dimana orang memperolehkeahlian atau pengetahuan barn dengan tujuan meningkatkan kineljanya, sedangkan menurut Gagne et al. (2005, p7) pembelajaran didefinisikan sebagai sebuah proses yang memacu adanyaperubahan dalam kemampuan dan disposisi pengajar yang dicerminkan dalam tingkah laku. Perubahan yang teljadi dalam kemampuan gnru merupakan hasil yang biasa disebut dengan situasi pembelajaran. Situasi pembelajaran mempunyai dua bagianyaitu eksternal dan internal. Kedua situasiinimerupakan faktor faktor yang mempengaruhi terciptanyan suatu kondisi pembelajaran. Kondisi pembelajaran mencakup lingkungan pembelajaran, sumber daya yang ada dalam lingkungan tersebut dan manajemen dari aktivitas pembelajaran yang berinteraksi dengan kondisi internal seperti tugas yang diberikan oleh pengajar, kamampuan pengajar, dantujuan personal dari pengajar, dimana hal ini menjadi faktor yang sangat penting yang . mempengaruhi pembelajaran. Kebutuhan belajar pekelja dapat dikarakteristikan menjadi tiga yaitu :
a. Akses
Pekelja membutuhkan akses terhadap informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekeljaan mereka, kapanpun, dan dimanapun mereka membutuhkannya.
b. Pendekatan yang luas terhadap pengetahuan
Ketika akses dibangun, pekelja mengharapkan pendekatan yang luas untuk informasi yang dapat dipercaya, akurat,lengkap, terorganisir, serta mudah digunakan.
c. Keseimbangan antara pelatihan dan informasi
Ada banyak informasi yang tidak perludisampaikan dalam pelajaran, dan keahlian atau pengetahuan lainnya yang harus disampaikan dalam pelatihan. Dan kita harus dapatmembedakan kedua poin ini.
Jadi pembelajaran adalah suatu proses menambah pengetahuan yang hasilnya akan dilihat dari perubahan tingkah laku dan peningkatan kinelja. Sedangkan untuk pengertian pendidikan dan pelatihan adalah sebagaiberikut :
1. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
2. Menurut Gomez- Mejia, Balkin, dan Cardly (2004, p260), pelatihan adalah suatu proses yang menyediakan keahlian- keahlian khusus untuk karyawan atau proses yang membantu karyawan memperbaiki kekurangan dalam kineija mereka. Sedangkan menurut Mathisdan Jackson (2006, p301), pelatihan atau training adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan- tujuanorganisasional.
Pengertian Sistem
Menurut O'Brien (2003,p8), sistemadalah sekumpulan komponenyang saling berhubungandan bekerja sama untuk tujuan yang sama dengan menerimamasukan dan menghasilkan keluarandalam sebuah proses transformasi yang terorganisasi. Menurut McLeod (2001, p9), sistem adalah sekumpulankomponen- komponen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu' tujuan. Dan menurut Mathiassen (2000,p9), sistem adalah komponen yang mengirnplementasikan kebutuhan, fungsi fungsi, dan tampilan yang telah dimodelkan. Jadi sistem merupakan suatu kumpulan proses yang terintegrasi dengan.tujuan yang sama.
Pengertian Informasi
Menurut O'Brien (2003,p13), informasi adalah data yang telah dikonversikan ke dalam suatu konteks yang berarti dan berguna pagi pengguna tertentu. Menurut McLeod (2001, pl2), informasi adalahdata yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Jadi informasi merupakan data yang telah diproses sehingga bergunabagi penggunanya.
Karakteristik penting yang harus dimiliki informasi adalah :
a. Relevansi, informasi tersebutberhubungan dengan keputusanyang akan diambil dalam usaha mencapai tujuanyangtelah ditetapkan.
b. Akurat, informasi dapat diandalkan dan disajikan secara tepat.
c. Tepat waktu, informasi harus dapat diterima oleh penerima, tidak boleh terlambat karenainformasi yang terlambat tidak bemilai.
d. Kelengkapan, informasi harus menyajikan . gambaran lengkap dari suatu permasalahanatau penyelesaian.
Pengertian Sistem Informasi
Menurut O'Brien (2003,p7), sistem • informasi adalah gabungan dari orang-orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan swnber data yang mengwnpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi. Jadi sistem informasi merupakan keijasama antara orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan swnber datasehingga mampu membentuk jaringan informasi dalam suatu organisasi.
Analisis kebutuhan sistemdengan Gap (lnalysis
Menurut Effeni dan Zhuang (2005, p49), gap analysis akan menganalisa perbedaan dari kineija yangdiinginkan dengan kineijy!ang sebenarnya. Dari perbedaan tersebut kita dapat mempelajari penyebab perbedaan, serta mencari solusi untuk perbedaan tersebut.
Analisis Strategi
Menurut David (2009, p5), manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengirnplementasikan, serta mengevaluasi keputusan- keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Analisis strategi merupakan bagian dari manajemen strategis. Sedangkan menurut Rangkuti (2004, p21), proses penyusunan perencanaan strategi melalui tiga tahap analisis, yaitu:
1. Tahappengwnpulan data.
2. Tahapanalisis.
3. Tahappengambilan keputusan.
Tahap Pengumpulan Data
Menurut Rangkuti (2004, p21), Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekadar kegiatan pengwnpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasiandan pra-analisis. Tahap pengwnpulan data ini terdiri atas matriks faktor strategi eksternal, dan matriks faktor strategiinternal.
Matriks Evaluasi FaktorEkstemal (EFE)
Menurut Rangkuti (2004, p22), Sebelum membuat matriks faktor strategi internal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal (EFE), yaitu berupa peluang dan ancaman. Jika telah menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternal, manajer strategis juga harus menganalisis faktor - faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan). Sedangkan menurut David (2009, p158), Matrik Evaluasi Faktor Eksternal memungkinkan para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya,demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif. Penentuan faktor eksternal perusahaan ditentukan dengan menggunakan faktor-faktor dalam lingkungan jauh (remote environment/PEST analysis). Menurut David (2009,pl20), keknatan eksternal (external forces) dapat dibagi menjadi 5 kategori besar, yaitu :
Kekuatan ekonomi
Berdasarkan David (2009, pl24), faktor ekonomi memiliki pengaruh langsung terbadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi.. Berbagai kekuatan ekonomi dapat mempengaruhi peluang dan ancaman perusahaan. Kekuatan ekonomi berdampak bagi perusahaan pada: market share, harga, luasnya liniproduk, perekonomian dunia, kecanggihan teknologi, tingkat biaya modal, dankeunggulan kompetitif.
Kekuatan sosial, budaya,demografi, dan lingkungan
Menurut David (2009, pl27), tren sosial, budaya, demografi, dan lingkungan membentuk cara orang hidup, bekelja, berproduksi, dan mengkonsumsi. Tren baru itu menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan, akibatnya, kebutuhan akan produk, jasa, dan strategi yangberbeda pula.
Kekuatan politik, pemerintah, dan hukum
Menurut Pearce, Robinson (2008, p116), arah dan stabilitas faktor politik, hukum, danpemerintah merupakan pertimbangan utama dari manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor politik menentukan parameter-parameter hukum dan aturan dimana perusahaan atau organisasi harus · beroperasi. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi, pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh variabel politik terbadap formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif.
Kekuatan teknologi
Menurut David (2009,p135), perubahan dan penemuan teknologi yang revolusioner memiliki dampak yang dramatis terhadap organisasi. Contohnya dengan penemuan internet yang berperansebagai mesin ekonominasional bahkan global yang memacu pertumbuhan.
Kekuatan kompetitif
Menurut David (2009, pl37), salab satu bagian dalam audit ekstemal adalab mengidentifikasi perusabaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemaban, kemampuan, peluang, ancaman, tujuan dan strategi.Perusabaan yang berhasil selalu berusaba mengenal pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen.
Dengan melakukan audit atau analisis lingkungan ekstemal. dapat diidentifikasi peluang (Opportunities) dan ancaman (I'hreats). Jika peluang dan ancaman teridentifikasi maka dapat dirumuskan strategi yang akan memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari atau jika tidak dapat dihindari, maka dapat meminimalisir ancaman-ancaman yang dihadapi perusabaan.
Matrik EvaluasiFaktor Ekstemal dapat dikembangkan dalam lima langkab:
- Buat daftar faktor-faktor ekstemal utama sebagimana yang disebutkan dalam proses audit eksternal. Masukkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusabaan dan industrinya. Daftar terlebih dulu peluangnya, kemudian ancamannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan presentase, rasio, dan perbandingan jika dimungkinkan.
- Berilab pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai I,O (sangat penting). Peluang seringkali mendapatkan bobot yang lebih tinggi daripada ancaman, tetapi artcaman bisa diberi bobot tinggi apabila ancaman tersebut sangat parab atau mengancam. Jumlab seluruh bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan I,O.
- Berilab peringkat antara I sampai 4 pada setiap faktor ekstemal utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusabaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4 = respon sangat bagus, 3 = respon diatas rata-rata, 2 = responnya rata-rata, dan I = responnya dibawab rata-rata.
- Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.
- Jumlahkan skor bobot untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.
Matriks Evaluasi FaktorInternal (IFE)
Menurut Rangkuti (2004, p24), Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, maka suatu tabel IFE disusun untukmerumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan menurut David(2009, p229), Matrik Evaluasi Faktor Internal adalah sebuah alat yang merumuskan strategi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasiserta mengevaluasi hubungandiantara area tersebut. Penentuan faktor internal perusahaan dilakukan dengan menganalisis fungsi- fungsi manajemen dalam perusahaan atau organisasi serta analisis menggunakan metode pandangan berbasis sumber daya (resource based view). Fungsi- fungsi manajemen terdiri dari pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, sumber. daya manusia, dan sistem informasi manajemen. Menurut David (2009, p180), para penganut pandangan resource based view (RBV) percaya bahwakinelja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internalyang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategoriluas, yaitu:
Sumber daya fisik (asset berwujudltangibleasset)
Yaitu aset yang paling mudah untuk diidentifikasikan;seringkali ditemukan pada laporan neraca suatu perusahaan. Contohnya yaitu fasilitas produksi, sumber daya keuangan, komputer, seluruh pabrik dan perlengkapannya, lokasi, teknologi, bahan mentah, mesin.
Sumber daya manusia (assettak berwujudlintangible asset)
Yaituaset suatu perusahaan yang tidak dapat disentuh atau dilihattetapi yang sering kali pentingdalam menciptakan keunggulan kompetitif. Contohnya yaitu merek, reputasi perusahaan, selupili karyawan, pelatihan, pengalaman, inteligensi (kecerdasan), pengetahuan, ketrampilan, kemampuan.
Sumber daya organisasional (kapabilitas organisasionallorganizational capabilities) Yaitu keahlian (kemampuan dan cara menggabungkan asset, tenaga kelja, dan proses) yang digunakan oleh perusahaan untuk mengubah input menjadi output.
Contohnya yaitu struktur perusahaan, proses perencanaan, sistem informasi, paten, merek dagang, hak cipta,basis data (database), dansemacamnya.
Menurut Pearce, Robinson (2008, p216), setelah manajer mengidentifikasikan aset berwujud, aset tak berwujud, dan kapabilitas organisasional perusahaan, RBV menerapkan sekumpulan kriteria untukmenentukan sumber daya manakah yang merupakan kekuatan atau kelemahan, sumber daya manakah yang menghasilkan kompetisi inti yang merupakan sumber dari keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.Kriteria-kriteria RBV ini diturunkan dari gagasan bahwa sumber dayaakan lebih bernilaijika sumber daya tersebut:
- Penting untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan pelanggan secara lebih baik dibandingkan dengan alternatiflain
- Langka yaitu hanya sedikit pihak lain yang memiliki sumber daya atau keahlian setingkat dengan yang perusahaan rniliki
- Menghasilkan bagian terbesar dari laba keseluruhan, dengan cara yang dikendalikan oleh perusahaan
- Bersifat tahan lama atau berkesinambungan sejalan dengan waktu.
Dengan menggunakan analisis fungsi-fungsi manajemen dan resource based view (RBV}, makadapat dilakukan perhitungan matriks evaluasifaktor internal (Internal Factor Evaluation) untuk memperoleh Kekuatan dan Kelemahan perusahaan. Matrik Evaluasi Faktor Internaldapat dikembangkan dalam lima langkah:
- Buat daftar faktor-faktor internal utama sebagimana yang disebutkan dalam proses audit internal. Masukkan kekuatan dan · kelemahan perusahaan dan industrinya. Daftar terlebih dulu kekuatannya, kemudian kelemahannya. Buat sespesifik mungkin dengan menggunakan presentase, rasio, dan perbandingan jika dimungkinkan.
- Berilah pada setiap faktor tersebut bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Terlepas dari apakah faktor utama itu adalah kekuatan atau kelemahan internal, faktor-faktor yang dianggap merniliki pengaruh paling besar terhadap kinelja organisasional harus diberi bobot tinggi. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor itu harus sama dengan 1,0.
- Berilah peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor internal utama untuk mengidentifikasi apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat = 1), lemah (peringkat = 2), kuat (peringkat = 3), atau sangat kuat (peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.
- Kalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot.
- Jumlahkan skor bobot untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi.
Tahap Pencocokan
Merupakan tahap lanjutan dari tahap pengumpulan data, dalam tahapan ini dilakukan analisis terhadapbasil yang diperoleh dari tahap sebeluninya.
Matriks SWOT
Menurut Rangkuti (2004, p31), Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekstemal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altematif strategis. Berikut ini adalah gambar matriks SWOT :
Penjelasan dari masing- masing strategi pada kolom gambar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Strategi SO : strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi ST : strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO : strategi ini diterapkan dengan pemanfaatan peluang yang ada serta meminimalkankelemahan perusahaan.
4. Strategi WT : strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahanyang ada serta menghindari ancaman.
Matriks internalEksternal (IE)
Menurut Rangkuti (2004, p42), Matriks internal ekstemal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporatyang lebih detail.
Dari gambar tersebut dapat diidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yaitu:
- Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
- Stability strategy (sel4) adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan.
- Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan.
Tahap Pengambilan Keputusan
Merupakan tahap lanjutan dari tahap pencocokan atau analisis, dalam tahapan ini dilakukan pernilihan strategi yang paling tepat untuk organisasi atau perusahaan.
Matriks Perencanaan StrategiKuantitatif (QSPM)
Menurut Rangkuti (2004, p47), Analisis yang dipakai dalam pengambilan keputusan adalah Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitave Strategic Planning Matrix atau QSPM). QSPM digunakanuntuk menentukan strategimana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Untuk mengetahui strategi yang paling baik dapat dilihat dari hasil analisis QSPM yang mendapat Total Score Attractivness tertinggi dari beberapa altematif strategi yang telah dipilih.
Menurut David (2006, p350), pada tahap ini hanya ada satu teknik yang digunakan, yaitu Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (Quantitative Strategic Planning Matrix - QSPM ). QSPM menggunakan input dari analisis tahap input dan hasil pencocokan pada tahap pencocokan untuk menentukan altematif strategisecara objektif. Kolom kiri QSPM terdiri atas informasi yang didapat dari Matrik EFEdan IFE, setelah itu terdapat kolomBobot, kolom Nilai Daya Tarik (Attractiveness Score - AS) dan kolom Total Nilai Daya tarik (Total Attractiveness Score - TAS). Langkah penyusunan QSPM menurut David (2009, p352) adalah sebagai berikut:
- Membuat daftar peluang- ancaman ekstemal dan kekuatan- kelemahan internal pada kolom kiri QSPM yang didapat dari Matriks EFE dan IFE.
- Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan ekstemal, bobot sesuai yang diberikan pada Matriks EFE dan EFI.
- Setelah melakukan evaluasi pada tahap pencocokan dan mendapatkan altematif strategi yang dapat dipertimbangkan, mencatat strategi tersebut pada baris atas dari QSPM.
- Menentukan. nilai daya tarik (AS), yaitu angka yang mengindikasikan daya tarik relatif masing-masing strategi dalam set altematif tertentu. Jangkauan nilai daya tarik adalah I = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, 4 = sangat menarik dan tanda minus (-) untuk mengindikasikan bahwa faktor tersebut tidak mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat.
- Menghitung Total nilai daya tarik (TAS), yang didefinisikan sebagai hasil dari perkalian antara bobot dan nilai daya tarik.
- Langkah terakhir adalah menghitung penjumlahan total nilai daya tarik (TAS) dalam masing-masing kolom strategi QSPM. Nilai yang lebih tinggi mengindikasikan strategi yang lebih menarik.
Object Oriented Analysisand Design
Menurut Whitten (2004, pl79), menyatakan bahwa konsep yang digunakan dalam orientasi objek adalah pembungkusan semua data yang mendeskripsikan orang, tempat, kejadian dalam suatu wadah, yaitu objek itu sendiri. Beberapa tipe diagram yang berbeda secara kolektif memodelkan sebuah sistem informasi atau aplikasi dalam artian objek didefinisikan dengan Unified Modeling Language (UML).
Menurut Mathiassen et al. (2000,p135), metode OOAD adalah metode untuk analisis dan perancangan sistem yang berorientasi objek. Dimanaobjek merupakan suatu entitas yang merniliki identitas, state, dan behavior. Identitas objek dalam analisis menunjukkan bagaimana objek tersebut dapat dibedakan dengan objek lainnya dalam suatukonteks olehpara pengguna. Sedangkan identitas objek dalam perancangan menunjukkan bagaimana objek- objek lain dalamsistem dapat mengenali objek tersebut dan bagaimana pula mengaksesnya.
system definition
system definition merupakan deskripsi singkat dari sistem komputerisasi yang diungkapkan dalam bahasa sehari- hari(Mathiassenet a1.,2000,p24). System definition dapat berupa :
Rich Ricture
Menurut Mathiassen et al. (2000, p26), Rich Ricture merupakan gambaran informasi mengenai situasi yang digambarkan oleh ilustrator. Rich Ricture merniliki fokus padaaspek- aspek pentingdari situasi yang digambarkan.
FACTOR
Menurut Mathiassen et al. (2000, p39), FACTOR merniliki elemen berupa :
- Functionality, yaitu fungsi sistem yang mendukung tugas- tugas application domain.
- Application domain, yaitu bagian dari organisasi yang mengadrninistrasi, memonitor, dan mengendalikan sebuah problem domain.
- Conditions, yaitu suatu kondisi dimana sistem akan dikembangkan dan digunakan.
- Technology, yaitu tekuologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem dan mendukung sistem tersebut dijalankan.
- Objects, yaitu objek utama dalam problem domain.
- Responsibility, yaitu tanggung jawab sistem secara menyeluruh dalam relasi pada konteks.
Problem domain
Menurut Mathiassen et al. (2000, p6), problem domainmerupakan bagian dari konteks yang diatur,diawasi, dan dipantau oleh sistem.Analisis problem domain memfokuskan pada informasi apa yang harus ditangani oleh sistem dan menghasilkansebuah model yang merupakan gambaran dari kelas- kelas, objek- objek, struktur, dan perilaku (behaviour) yang ada dalam yang ada dalam problem domain.Aktivitas - aktivitas dalam problem domain dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Class
Menurut Mathiassen et al. (2000,p53), class adalah gambaran atau definisi atau kumpulan objek yang mempunyai struktur, behavioural pattern, dan atribut yang sama. Sedangkan objek merupakan suatu entitas yangmemiliki identitas, state, dan behavior, sedangkan event adalah kejadian yang melibatkan satu atau lebih objek.
1. Langkah- langkah dalam menentukan class dalah : Mencarikandidat untuk class
2. Mencari kandidat untuk event
3. Evaluasi dan pilih classdan event s.ecara sistematis
4. Membuat eventtable
Structure
Menurut Mathiassen et al. (2000,p69), structure adalah kegiatan yangdilakukan setelah class ataukegiatan keduadalam problem domain. Hasil dari structure ini adalah class diagram. Menurut Mathiassen eta!. (2000,p336), class diagram menggambarkan kumpulan dari kelas- kelas dan mempakan hubungan yang terstruktur. Menurut Mathiassen et a!. (2000,p73), tipe dari object oriented structure terdiri dari dua bagian yaitu:
Class structure
Mengekespresikan hubungan konseptual yang statis antar class, meliputi : ·
1. Generalization: sebuah kelas umum (super class) yang menjelaskan property pada suatu kelompok kelas khusus (subclass). Hubungan ini mempakan hubungan yang menggambarkan proses 'terdiri dari'. Contoh gambamya:
2. Cluster : kumpulan dari kelas- kelas yang saling berhubungan. Cluster digambarkan dengan notasi file folder yang dialanmya tedapat kumpulan class yang berkaitan.
Object structure, yang meliputi :
- Aggregation : suatu hubungan yang menggambarkan proses 'bagian dari' dimana objek yang satu mempakan bagian dari objek yang lainnya.
- Association : hubungan yang penting antar objek. Hubungan association digambarkan sebagai garis yang menghubungkan class yang saling . relevan.
Class Diagram
Menurut Mathiassen et al. (2000,p69), class diagram adalah diagram yang menyediakangambaran ikhtisar problem domain yang berkaitansecara langsung dengan menggambarkan seluruh hubungan structural antar classes dan objects didalam model. Pada saat analisis, class diagram cukup digambarkan dengan namanya saja. Detail dari class dapat ditambahkan dengan attribute dan operation.
Behaviour
Menurut Mathiassen et al. (2000,p90), kegiatan ketiga dalam problem domain adalah behavior. Behavior bertujuan untuk membuat model dinamis dari problem domain. Hasil dari kegiatan behavior adalah membuat statechart diagram, dimana statechart diagramakan menggambarkan proses perubahan state yang terjadi pada sebuah class, yang disebabkan oleh behavior dalam classtersebut.
Application domain
Menurut Mathiassen et al. (2000,p115), application domain adalah organisasi yang mengatur, memonitor, atau mengendalikan,problem domain.
Usage
Menurut Mathiassen et al. (2000,p119), kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam analisisapplication domain yang bertujuan menentukan bagaimana actor melakukan interaksi dengan sistem. Hasil dari usage berupa deskripsi dari semua use casedan actor.
Use CasesDiagram
Menurut Mathiassen et al. {2000,pl19), use case bertujuan untuk menjelaskan bagaimana actor- actor berinteraksi dengan sebuah sistem. Konsep utamadari diagram ini adalah menggambarkan actor dan use case itu sendiri. Actor adalah abstraksi dari user atau sistem lainnya yang berinteraksi dengan sistem target, sedangkan use case adalah pola interaksi antarasistem dan actordalam application domain. Elemen- elemen dalam use case adalah :
- System boundary, digambarkan dengan menggunakan persegi yang didalamnya terdapat sekumpulan use case, sedangkan actor digambarkan berada diluar system boundary.
- Use case, digunakan untuk menggambarkan fungsi- fungsi pada sistem, digambarkan dengan bentuk elips.
- Actor, menggambarkan pengguna sistem.
- Communication, digunakan untuk menghubungkan actor dengan use case.
Sequence Diagram
Menurut Mathiassen et a!. (2000,p340), sequence diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam suatu waktu. Diagram ini mampu mempertahankan detil mengenai situasi yang dinamis dan kompleks yang dapat terjadi pada objek- objek yang dihasilkan oleh class dalam class diagram. Jadi sequence diagram menggambarkan interaksi antara penyusunan atau perubahan objek da1arn waktu yangberurutan.
Function
Function bertujuan untuk menentukan kemampuan dari suatu sistem yang memproses informasi. Function adalah fasilitasuntuk membuat suatu model yang bermanfaat bagi actor. Function mernfokuskan pada apa yang bisa dilakukan oleh sistem urttuk membantu actor dalam pekerjaan mereka.Function memiliki 4 tipe, yaitu :
- Update jUnction, adalah fungsi yang diaktifkan oleh event dari problem domain dan hasilnya adalah perubahan pada state model.
b. Signal jUnction, adalah fungsi yang diaktitkan oleh perubahan dalam state model dan menghasilkan reaksi dalam konteks. Reaksi ditujukan kepada actor dalam application domain.
c. Read jUnction, adalah fungsiyang diaktitkan oleh adanya kebutuhan informasioleh actor dalam melaksanakan tugas dan sistem akan menampilkan informasi yang diinginkan.
d. Compute jUnction, adalah fungsi yang diaktitkan oleh adanya kebutuhan informasi oleh actordalam melaksanakan tugas dan isi dari sebuah komputasi yang melibatkan informasi yang disediakan oleh actor atau model.
User Interface
Interface digunakan oleh actor untuk berinteraksi dengan sistem. Menurut Mathiassen et a!. (2000,pl51), hasil dari kegiatan interface adalah sebuah deskripsi lengkap dari elemen user interface dan sistem interface. Activity interface memiliki tiga konsep yaitu :
- Interface, yaitu fasilitas yang membuat model sistem dan fungsi dapat digunakan oleh actor.
- User interface,ada!ah interface untuk user
Menurut Schneiderman (2005,p74), untuk merancang userinterface yang interaktif diperlukan suatu aturan tertentuyang biasa dikenal dengandelapan aturan emas, yang tediri dari:
1. Rancangan yang dibuat harus selalu konsisten Rangkaian tindakan yang konsisten diperlukan dalam situasi yang terminology nya mirip ataupun berkelanjutan, misalnya dengan menggunakan wama, tampilan, maupunfont yang sama.
2. Memungkinkan bagi useruntuk menggunakan shortcuts. Bila frekuensi penggunaan meningkat,keinginan user untuk mengurangi jumlah interaksi dan mempercepat interkasi. Singkatan, tombol- tombol khusus, perintah khusus, dan fasilitas makro sangat berguna bagi para pelanggan yang sering menggunakankomputer.
3. Dapat memberikan umpan balik yang informatif. Adanya umpan balik dari setiap aksi yang dilakukan user.
4. Merancang dialoguntuk menghasilkan keadaanakhir. Rangkaian kegiatandikelompokkan menjadi kelompok dengan awalan, pertengahan, dan akhit. Umpanbalik yang informatif pada suatu kelompok kegiatan selesai akan niel:nberikan user kepuasan, perasaan !ega, dan tanda bahwa kegiatan tersebut telah berakhir dan siap melanjutkan ke kelompok kegiatan berikutnya.
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana. Membuat rancangan yang dapat mencegah user dalam membuat kesl!l,ahan, apabila user tersebut melakukankesalahan, maka sistem harus mendeteksi kesalahan tersebut dan memberikan instruksi yang sederhana, konstruktif dan spesifik untukkoreksi kesalahantersebut.
6. Mengijinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah. Fitur ini mengurangi kecemasan karenauser tahu bahwa hila mereka membuat. kesalahan, maka bisa dikembalikan ke keadaan sebelum kesalahan dibuat sehingga mendorong user untuk berani mencoba hal dan pilihan yang bam.
7. Mendukung pengaturan fokus secara internal. Pengguna yang sudah mahir sangat ingin agar mereka mempunyai kewenangan tinggi atas sistem dan sistem dapat dengancepat merespons keinginanmereka, tetapi terkadang ada aksi dari sistem yang diluar dugaan misalnyaaktivitas data entry yang lama dan membosankan serta kesulitan dalam mencari informasi. Karena itu hams dibuat bahwa user adalah initiators dari aksi, bukan responder dari aksi.
8. Mengurangi beban ingatanjangka pendek. Karena keterbatasan ingatanmanusia maka display yang ditampilkan hamslah sesederhana mungkin, display banyak halaman bisa digabung dan frekuensi pergerakan windowdikurangi, dan waktu pelatihan yang cukup untuk kode dan rangkaian kegiatan.
Navigation Diagram
Navigation diagram merupakan jenis khusus dari statechart diagram yang memfokuskan pada keseluruhan dinarnikauser interface (Mathiassen et al., 2000, p344). Diagram ini menunjukkan windows yang berpartisipasi danbagaimana transisi di antara windows tersebut. Setiap windo.w merepresentasikan sebuahstate.
Kerangka Berpikir
Dalam pelaksanaan skripsiini, digunakan berbagai metodeanalisis agar dapat memberikanhasil yang baik. Berikut ini merupakan gambar kerangkaberpikir yang digunakan:
Untuk pencarian data dan informasi digunakan teknik wawancara, dan studi pustaka. Setelah itu untuk proses analisis sistemnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu analisis strategi dengan menggunakan matriks IFE, EFE, SWOT, IE, dan QSPM, berikutnya analisis dan perancangan materi dengan menggunakan ADDIE, dan terakhir analisis sistem dengan melihat sistem yang sedang beljalan di perusahaan, serta digambarkan dengan rich picture sistem beljalan, serta melakukan gap analysis. Terakhir untuk perancangan sistemnya menggunakan metode OOAD yangterdiri atas rich picture, factor, class diagram, use case, sequence diagram, dan navigation diagram.
0 Komentar